---

o(Semoga Berkah)o

-----

o(Semoga Berkah)o

--------

o(Semoga Berkah)o

=====

========================.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Perawatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perawatan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 April 2018

Cara Memberi Makan Anakan Love Bird Umur 7 - 30 hari

Anakan Love Bird sudah bisa kita ambil dari induknya mulai umur 7 hari. Cara memberi makan anakan Love Bird umur 7 hari harus ekstra hati-hati, pilihlah makanan yang halus dan mengandung cukup gizi dan nutrisi untuk pertumbuhan anakan Love Bird. Makanan yang biasa diberikan bisa bisa dibeli di toko burung, atau bisa juga menggunakan makanan atau bubur untuk anak bayi seperti Promina, dan teman-temanya, yang berbentuk bubuk yang dapat dicampur air bersih atau air matang. Campuran makanan dan air di sesuaikan dengan umur burung. Semakin anakan bertambah besar makananpun agak kental.

Cara pemberian bubur ke anakan Love Bird dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Di sendokkan

Sisi sendok dibuat melengkung seukuran paruh bawah burung dewasa. Diperlukan beberapa sendok sesuai kebutuhan banyaknya anakan Love Bird. Cara ini sangat mudah dan disarankan untuk pemula, agar dapat memperkecil risiko terlalu banyak pakan yang dilolohkan maupun tersedak. Peralatan juga dapat di disenfektan dengan mudah.




Suntikan


Gunakan alat suntik ukuran 1 – 50 cc tanpa jarum dan karet angin ban (kelep). Masukkan suntikan ke paruh dengan agak di tekan dan harus cepat, agar anakan Love Bird dapat segera menelan sesuai dengan refleks alami. Untuk menjaga agar bubur masuk dengan efektif, suntikan dilakukan dengan cara masuk dari sisi kiri paruh dan segera bergeser ke kanan sewaktu memulai penekanan suntikan pada kerongkongan.
Penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan tersedak, namun beberapa jenis burung menunjukkan agresifitas saat disuapi terlalu lambat yang dapat menyebabkan tumpah.
Kebanyakan peternak menggunakan suntikan yang sama untuk beberapa hari. Dalam kasus ini, suntikan harus di cuci dan di disenfektan.
Karena metode ini mendorong refleks menelan alami, maka burung juga dapat lebih mudah makan saat sudah dapat makan sendiri.




Crop Tube (suntikan tembolok)


Dengan metode ini, makanan langsung dimasukkan ke tembolok dengan suntikan berleher panjang. Penggunaan metode ini juga disarankan masuk dari sisi kiri paruh dan segera bergeser ke kanan. Metode ini tidak disarankan untuk pemula karena dapat mengakibatkan tembolok luka.

Kapan kita harus memberi makan sendiri anakan Love Bird (Handrearing / Hand feeding) ?

* Pasangan yang buruk, dimana tidak berhasil menetaskan telur atau membesarkan/mengasuh anaknya
* Burung yang berharga, sehingga tidak mau mengambil risiko apabila dibesarkan melalui proses alami yang berisiko tinggi
* Multiple Breeding, yakni agar induk burung yang berkualitas menghasilkan lebih banyak telur pada saat ternak
* Anak burung yang terlalu banyak, beberapa spesies seperti kakatua mempunyai kecenderungan hanya mampu membesarkan 1 – 2 anak.
* Perbedaan umur. Anak burung yang kecil dapat tersisihkan, kalah oleh burung yang telah lebih dahulu (lebih tua)
* Untuk menjinakkan burung.


Pokok Perhatian dalam memberi makan sendiri anakan Love Bird  


Anakan Love Bird kesehatannya sangat rentan karena sistim kekebalan tubuhnya belum sempurna. Kadang piyik menderita masalah pencernaan yang buruk dan infeksi pencernaan.
Gejala yang umum terlihat adalah muntah, mabuk, kekurangan berat, pertumbuhan yang terhambat, lesu dan berhentinya cairan tembolok.
 

Suhu Makanan

Suhu makanan seharusnya ± 39° C
Gejala dari makanan yang terlalu panas bervariasi, mulai dari malas makan sampai tembolok yang “terbakar”.
Jika memberi makan beberapa piyik sekaligus, wadah makanan dihangatkan dengan cara direndam ke air hangat. Makanan yang terlalu dingin juga menyebabkan burung malas untuk makan. Priotitaskan pemberian makan terlebih dahulu pada piyik yang terkecil. Piyik yang lebih besar dapat mentoleransi perbedaaan suhu makanan.
 

Frekwensi pemberian makanan

Frekuensi pemberian makanan sangat tergantung dengan umur anakan Love Bird, kekentalan makanan dan metode pemberian. Secara garis besar, piyik yang baru menetas membutuhkan makanan yang lebih encer sehingga perlu diberikan lebih sering.
Dalam minggu pertama, anakan Love Bird diberi makan setiap dua jam sekali. Kemudian baru makanannya dibuat lebih kental dan jarak pemberian makan menjadi 4 – 5 jam.
Parameter yang paling penting untuk penentuan frekuensi pemberian makan adalah tembolok kosong. Prinsipnya tembolok harus kosong dulu sebelum di beri makan lagi.

Pemberian makanan memungkinkan untuk tidak diberikan makanan pada malam hari, bahkan langsung pada malam pertama sejak menetas. Anakan Love 
Bird dapat melewati 7 jam saat malam tanpa diberi makan dengan asumsi bahwa nutrisi pada makanan saat siang cukup tinggi dan temperatur serta kelembaban inkubator optimal. Jarak pemberian makanan yang cukup lama ini baik karena tembolok sudah dalam kondisi kosong.

Kualitas makanan

Setiap kali makan, jumlah makanan yang diberikan setara dengan 10 % berat piyik. Oleh karenanya, penting untuk menimbang setiap hari.

Pemberian makan pertama kali

Agar sisa kuning telur (bawaan lahir) habis tercerna, jangan berikan makanan dalam 24 jam pertama setelah menetas. Boleh diberikan beberapa tetes air atau yoghurt secara berkala untuk mencegah dehidrasi, air atau yoghurt yang diberikan suhunya sekitar 39 ° C.

Setelah 24 jam, pemberian makanan pertama dapat dilakukan. Untuk pertama kali, makanan harus dalam kondisi sangat cair saat pemberian.

Penanganan

Pemberian makanan “Handrearing/ Hand Feed” memerlukan keterampilan. Pemula disarankan untuk berlatih dengan Anakan Love Bird biasa.

Agar hasil pemberian optimal, Anakan Love Bird dan peternak harus dalam posisi yang nyaman.Anakan Love Bird yang dalam posisi tidak nyaman akan menolak makanan dan lebih banyak menumpahkan makanannya. Dengan menarik lehernya sedikit dan atau menekan pelan paruhnya, refleks alami piyik untuk meminta makan dapat dirangsang. Dengan cara ini kerongkongan akan tertutup sehingga tidak ada makanan yang dapat masuk sistem pernafasan.

Pencampuran dengan air harus merata, disarankan untuk mengocok makanan dengan kocokan (mixer). Gumpalan yang tidak larut akan menghalangi suntikan yang bila ditekan dan keluar akan menyebabkan tersedak.

Setelah makan, segala sisa makanan di paruh burung dan bulu burung harus dibersihkan dengan kain basah atau tissue. Sebelum mengambil piyik dari inkubator, selalu bersihkan tangan terlebih dahulu untuk mencegah penularan penyakit.
 

Peralatan

Semua peralatan Handrearing / Hand Feed (sendok, suntikan, tube, termometer, wadah, dll) harus selalu bersih dan steril. Lebih praktis jika menggunakan 2 set peralatan sehingga peralatan yang sudah dipakai setelah dicuci dapat dibiarkan mengering dengan disenfektan yang sesuai. Disenfektan yang dipakai adalah bebas fungi, virus dan bakteri. Sangat penting untuk membiarkan peralatan benar-benar kering setelah di-disenfektan.

 Inkubator

Inkubator disarankan untuk terletak di ruang terpisah dari burung yang lebih besar. Suhu seharusnya 22° C untuk mencegah kedinginan saat pemberian makan.

Sangat disarankan untuk memeriksa ulang suhu dan kelembaban untuk menemukan kesalahan mesin pengukur. Inkubator disarankan agak gelap untuk menenangkan Anakan Love Bird(seperti sarang alami yang dilindungi induk). Kelembaban sekitar 60 – 70 %.

Pada inkubator yang terdapat perambatan panas harus dipastikan adanya ventilasi, kelembaban harus lebih tinggi untuk mencegah dehidrasi.

Pakailah inkubator terpisah untuk Anakan Love Bird dari induk yang berbeda. Anakan Love Birdditempatkan di wadah terpisah dalam inkubator. Letakkan tissue kertas sebagai alas untuk awalnya, berikutnya dapat digunakan serpihan kayu atau kain kasa.

Alas tidak boleh terlalu lembut agar Anakan Love Bird dapat berpijak mencengkram saat berdiri.


Penyebab Burung Love Bird Sakit dan Cara Mengatasinya

Sebagian besar penyebab kematian burung, menurut Drh Dharmojono, langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh malnutrisi (kekuranglengkapan gizi) dan stres. Banyak pemelihara memberi makan burungnya cukup banyak kadang malah berlebihan, tetapi mutunya rendah dan monoton sehingga dapat terjadi defisiensi (kekurangan sesuatu zat nutrisi). Drh Dharmojono yang berpengalaman sebagai konsultan permasalahan burung di Majalah Infovet tersebut mengatakan stres pada burung dapat disebabkan oleh buruknya higiene, perubahan-perubahan suhu yang cepat, atau trauma baik fisik maupun psikis. Baik penyakit karena defisiensi zat nutrisi ataupun karena stres berjalan lama dan menyebabkan burung merana. Pada suatu saat sampai kepada ambang batas kemampuan daya tahan tubuh, yang menurut kita ditemukan “sekonyong-konyong mati” atau “mati mendadak”!
Karena naluri menghadapi evolusi satwa, burung berusaha menyembunyikan kelemahannnya. Bahkan, menurut para pakar, burung adalah hewan yang paling pandai menyembunyikan kelemahannya agar selamat dari musuhnya atau yang lebih kuat dalam kelompok-nya. Dalam keadaan sakit pun burung pandai menyembunyikannya sehingga seolah-olah sehat agar musuhnya tidak berani menyerangnya. Namun demikian, apabila kita jeli dan teliti sekali mengamatinya mungkin kita dapat mengetahui secara dini apakah burung itu sehat atau sakit.
Berikut adalah upaya untuk mengetahui status kesehatan burung. Burung yang tidak sehat menunjukkan ciri-ciri tertentu.

CIRI-CIRI BURUNG SAKIT

Mata

Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warna atau kecerahannya, sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar mata.

Lubang hidung (nostrils)

Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-bersin atau membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu-bulu di sekitar nostril dan kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap. 

Sayap dan bulu

Bulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata bulu-bulu hilang atau tidak dilakukan.

Napsu atau perilaku makan

Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan menurun.

Keseimbangan

Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada di lantai kurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif),

 Sendi Tulang

Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation).

Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi, tidak berkicau, suara kicauannya berubah, dan lain-lain.

Tubuh

Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya.
Dari semuanya itu apabila Anda menemukan pendarahan dari manapun keluarnya adalah merupakan tanda keadan gawat darurat.

Pertolongan Pertama Pada Burung Yang Sakit

Seperti juga pada kesehatan manusia, pertolongan pertama perlu pula dilakukan terhadap burung yang sakit akibat terluka atau bila burung menunjukkan gejala akan terserang suatu penyakit. Untuk itu, perlu disiapkan beberapa peralatan di dalam sebuah kotak khusus, dan berikut ini tindakan pertama yang harus anda lakukan.

Memberikan kehangatan pada tubuh burung

Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari burung lain yang sehat. Burung itu dimasukkan ke dalam sebuah sangkar yang telah diberi alas koran. Disediakan sedikit minum. Berikan kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijar berkapasitas 60 watt. Untuk mengurangi sinar dari lampu dapat diberikan penghalang berupa kain atau kertas. Perlu diperhatikan agar bahan penghalang sinar lampu ini tidak mudah terbakar, suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37° C.

Memberikan pakan ekstra

Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu, daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini diberikan dalam bentuk bubur (jus). Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat spuit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salah memasukkan pakan ini ke saluran pernapasan.

Memberikan minuman

Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burung akan lebih banyak buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buah pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.

Memberikan ketenangan

Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan yang tenang maka bahaya stres dapat diperkecil
karena stres akan memperburuk kondisi tubuh burung. Sebaiknya dihindari pandangan dan suara manusia, burung, hewan lain, atau benda apa pun yang dapat menimbulkan gangguan pada burung yang sakit.

Penyakit Pada Burung Love Bird dan Cara Mengobatinya

Mengetahui berbagai permasalahan “Penyakit” yang sering terjadi dalam merawat burung lovebird juga merupakan suatu keharusan bagi pemeliharanya. Sebagai pemelihara diwajibkan untuk memberikan perawatan sebaik-baiknya pada hewan peliharaan kesayangannya.
Mempunyai pengetahuan berbagai permasalahan yang biasa terjadi dalam perawatan burung lovebird akan membuat kita menjadi lebih tenang, karena kita sudah tahu cara mengatasinya. Penting sekali anda untuk mengetahui beberapa daftar permasalahan yang biasa terjadi pada love bird seperti dibawah ini.

Penyakit egg binding pada lovebird

Permasalahan dalam ternak lovebird yang sering mennyebabkan indukan betina mati adalah Egg binding atau biasa disebut dengan telur lengket. Untuk memperkecil kematian induk betina karena egg binding bisa dilakukan dengan cara seperti berikut:
  • Sediakan alat sepet (berisi minyak goreng yang masih baru/fresh sebanyak 1 ml).
  • Minyak goreng
Cara menanggulanginya:
  • Pegang lovebird dengan posisi terlentang, kemudian anda lolohkan menggunakan sepet yang berisi minyak goreng ke mulutnya.
  • Selanjutnya, teteskan minyak goreng pada anus LB. Setelah itu, urut secara perlahan-lahan dan sambil ditekan sesekali.
  • Setelah prose situ selesai, masukan kembali lovebird yang mengalami egg binding kedalam sangkar yang dikerodong. Lihat hasilnya pada keesokan harinya.

 cacat kaki pada lovebird

Banyak sekali terjadi anakan lovebird yang kakinya tidak bisa untuk berdiri serta jari kaki tidak bisa mencengkeram dengan sempurna. Penyebab terjadinya hal ini dikarenakan bahan sarang yang terdapat pada sangkar tidak mencukupi dan mengakibatkan lovebird tidak memiliki dasar untuk berpijak pada tempat yang tidak licin.

Kasus ini sering terjadi pada dasar sangkar yang menggunakan papan triplek. Untuk itu sebaiknya gunakan papan yang belum diserut atau dihaluskan sebagai papan dasar pada sangkar.

Mengatasi anakan lovebird yang sudah terlanjur cacat bisa anda lakukan dengan memasung kakinya dengan kain. Caranya adalah tarik kedua kaki ketengah sedikit kencang.

Penyakit snot (penyakit mata)

Jenis penyakit yang menyerang mata ini memang sangat berbahaya bagi burung Lovebird. Namun anda juga tidak perlu risau, karena jika di lakukan perawatan dengan baik penyakit Snot ini bisa disembuhkan.
anda umum pada lovebird yang terkena Snot adalah sering keluar cairan pada bagian mata, karena adanya rasa yang mengganggu maka burung akan sering menggosokan matanya pada tenggeran atau pada jeruji sangkar secara berulang-ulang, berkurangnya nafsu makan yang mengakibatkan tubuh menjadi kurus, adanya pembengkakkan disekitar kelopak mata yang berwarna merah, jika sudah terlalu lama burung mengalaminya maka tekstur kotorannya akan cair serta berwarna putih dengan bau yang menyengat.


Cara menangani lovebird yang terkena snot/penyakit mata

  • Sifat penyakit ini adalah menular, jadi sebaiknya burung dikarantina/dijauhkan dengan burung lainnya terlebih dahulu.
  • Hentikan proses memandikan dan penjemuran, kerodong sangkar (usahakan ada sedikit cahaya) dan tempatkan di ruangan yang sepi.
  • Berikan antibiotic serta vitamin agar kondisi burung tidak drop/lemah.
  • Oleskan obat khusus snot (anda bisa peroleh di toko burung) dengan menggunakan tisu pada bagian mata.
  • Hentikan pemberian makanan kangkung terlebih dahulu.
  • Tempat untuk minum usahakan yang berukuran kecil untuk menghindari lovebird mandi sendiri.
  • Semprotkan air rebusan daun sirih pada sangkar, air rebusan ini berguna untuk membunuh bakteri agar tidak berkembang biak.
  • Kotoran dalam sangkar harus selalu dibersihkan.
  • Dalam melakukan pengobatan, sebaiknya anda menggunakan sarung tangan guna menghindari tertularnya bakteri.

Penyakit patek (cacar)  pada lovebird

Penyebab terjadinya patek atau cacar unggas adalah strain virus cacar, virus jenis ini juga dapat menyerang lovebird kesayangan anda. Resiko kematian unggas yang terkena patek/cacar sangat tinggi dan bersifat menular. Penularan virus ini bisa melalui nyamuk, terjadinya gesekan atau kontak langsung dengan permukaan burung yang terkena patek.
Penyakit patek terdiri dari dua jenis, yaitu patek kering (cutaneous) dan patek basah.
  

Patek kering

Jenis penyakit ini pada umumnya akan menyerang kulit dengan timbulnya kutil pada bagian tubuh tanpa bulu seperti bagian sekitar mata, pangkal paruh, dan kaki. 
Burung yang terkena patek/cacar bisa dilihat dari tandanya:

  • Adanya kutil pada bagian yang tidak berbulu
  • Jika virus ini sudah sampai mengganggu system saluran makan, maka burung akan terlihat kurus dan lemah.
  • Pernafasan burung menjadi tersengal-sengal.

Patek basah

Burung yang terkena patek basah biasanya akan terdapat bercak putih yang menyerang selaput dimulut, kerongkongan, trakea, paru-paru. Akibat terjadinya patek basah ini maka system pernapasan burung akan terganggu dan kesulitan dalam makan.
Patek basah juga merupakan jenis penyakit yang menular. Penularan penyakit ini sama seperti penyakit patek kering diatas. Untuk proses pengobatannya juga sama dengan jenis penyakit patek kering.

Penyakit nyilet pada lovebird

Penyakit nyilet adalah tulang dada yang terlihat menonjol atau dengan bahasa lain prominent keel/prominent breast bone. Dada nyilet sering diidentikan karena kekurangan gizi, namun tidak semua LB yang nyilet karena asupan gizi yang kurang, bisa juga karena adanya penyakit.
 
Penyebab umum terjadinya permasalahan nyilet pada lovebird antara lain:
  • Kandungan gizi pada makanan yang kurang.
  • Kurangnya porsi makan burung.
  • Burung terkena penyakit gondok.
  • Burung mengalami keracunan bahan logam berat.
  • Adanya permasalahan pada paruh.
  • Adanya gangguan parasit yang menyerang lovebird, seperti: Cacing gelang, giardia, lalat, kutu, serta tungau kulit.
  • Terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, jamur, dan virus.
  • Penyakit yang bisa mengakibatkan penurunan berat badan lovebird antara lain PDD (Proventricular Dilatation Disease), Aspergillosis, Psittacosis, Avian tuberculosis, Candida, Avian polyoma, WNV (west nile virus).
Pengobatan lovebird nyilet
  • Burung dikarantina/diisolasi dalam sangkar yang dikerodong.
  • Hentikan proses mandi dan penjemuran terlebih dahulu.
  • Berikan obat khusus nyilet (bisa di peroleh di toko burung)
  • Bersihkan kotoran burung setiap hari.

Penyakit Tetelo pada lovebird

Tetelo merupakan penyakit yang menyerang system saraf burung. Tanda-tanda lovebird terkena tetelo adalah menggeleng-gelengkan kepala seperti terkena stroke.

Cara mengobatinya sama seperti pada lovebird yang terkena snot diatas, yang membedakan adalah jenis obatnya. Gunakan obat khusus untuk tetelo atau obat khusus syaraf yang banyak dijual di toko burung.

Kaki lemas pada lovebird

Penanganan lovebird yang kakinya lemas adalah dengan mengkarantina terlebih dahulu, kemudian kompres kaki dengan menggunakan air hangat dilanjutkan dengan mengurut kaki menggunakan minyak tawon 2 kali sehari (lamanya pengurutan bisa anda sesuaikan sendiri).

Penyakit berak kapur

Lovebird yang kotorannya seperti kapur atau biasa disebut dengan berak kapur, cara mengobatinya adalah dengan memberikan bawang putih untuk dimakan. Potong bawang putih berukuran kecil-kecil kemudian taruh pada wadah makanan (cukup setengah siaung saja).

Lovebird cabut bulu

Cabut bulu yang dilakukan lovebird bukan hanya karena adanya kutu atau kekurangan vitamin, namun bisa karena menderita stress fisiologis. Penyakit ini juga kerap terjadi pada burung paruh bengkok lainnya. 

Stress fisiologis timbul akibat hidup menyendiri dalam sangkar, seperti yang kita tahu bahwa lovebird merupakan tipe burung yang senang berkoloni. Sehingga jika mengalami hidup sendiri maka bisa membuat burung stress secara fisiologis, salah satunya adalah hilangnya komunikasi dengan sesama lovebird serta tidak mendapatkan pasangan.

Akibat keadaan yang seperti itu maka burung menjadi stress dan meluapkan kegelisahannya dengan cara mencabuti bulu-bulunya.



Solusi terbaik pada burung yang cabut bulu akibat stress fisiologis adalah dengan mencarikan jodoh guna melampiaskan hasrat biologisnya.

Itulah beberapa permasalahan yang biasa terjadi pada perawatan burung lovebird, semoga bisa bermanfaat bagi para pecinta burung yang terkenal dengan ngekeknya.

Penyebab Telor Love Bird Sulit Menetas

Untuk peternak love bird pemula biasanya menjumpai kasus telor love bird yang tidak menetas. Untuk itu, jika Anda ingin terjun dalam dunia ternak love bird, maka wajib bagi Anda untuk belajar banyak mengenai burung cinta ini. Telor love bird tidak menetas biasanya disebabkan oleh hal-hal berikut ini :

Tidak ada proses perkawinan antara love bird jantan dan betina

Jelas sekali terlihat, apabila tidak terjadi perkawinan antara Love Bird jantan dan betina maka Love Bird tidak akan bertelur. Sekalipun bertelur semata-mata hanya karena kondisi fisik dan reproduksi betina yang telah matang yang menjadikan Love Bird betina bertelur tanpa dikawini oleh Love Bird jantan. Hal ini menjadi salah satu faktor kegagalan telur Love Bird untuk menetas.

Pasangan Sejenis betina dan betina

Seperti di ulas di poin pertama, Love Bird betina pun akan bertelur tanpa jantan apabila telah memasuki fase fisik dan reproduksi yang matang, seperti halnya 2 ekor Love Bird yang kita kira sebagai suatu pasangan burung Love Bird hingga kemudian di dapati bahwa kedua ekor Love Bird tersebut berjenis kelamin sama (betina) sehingga menyebabkan telur yang dihasilkan tidak dapat menetas olehkarena tidak dibuahi Love Bird jantan.

Jangan disangka, Love Bird yang berjenis keamin sama pun khususnya betina dan betina di beberapa kasus, sepintas terlihat seperti pasangan Love Bird jantan dan betina, mereka bertingkah layaknya sepasang indukan jantan dan betina. Mereka kawin, saling meloloh, membuat sarang, bahkan sampai bertelur dan mengeram bergantian. Pastikan telur yang di erami jumlahnya tidak lebih dari 6 butir. Karena rata-rata Lovebird bertelur 4-5 butir dan maksimal 6 butir. Jika lebih dari itu dapat dipastikan 90 % pasangan Love Bird tersebut berjenis kelamin sama, betina dan betina.

Gagal pembuahan dalam perkawinan

misalnya di sebabkan faktor tangkringan  lovebird yang terlalu kecil atau licin dan tidak memenuhi syarat sehingga ketika LoveBird betina dikawini tidak bisa mantap mencengkeram tangkringan.

Kualitas Pakan Yang Buruk

Asupan gizi menjadi sangat penting, terlebih apabila sedang dalam masa penangkaran agar membantu Love Bird mengoptimalkan organ reproduksinya melalui nutrisi yang diperoleh dari makanan yang dimakanya, oleh karena itu penting halnya, memperhatikan kelengkapan, kecukupan, serta keseimbangan dalam pemberian pakan Love Bird  yang sedang di tangkarkan. Pemberian pakan “Master Premium” terbukti dapat membantu mendongkrak kesuburan reproduksi Love Bird serta mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan. 

Suhu pada kandang kurang baik

terlalu panas atau terlalu dingin sehingga telur  Love Bird yang sedang di erami tidak mendapat suhu optimal yaitu berkisar antara 36-37 derajat celcius. Yang mengakibatkan telur gagal menetas.

Indukan tidak mau mengerami telurnya.

Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Induk Love Bird yang baru pertama kali bertelur biasanya terdapat beberapa kasus indukan semacam ini yang enggan mengeram karena masih awam (belajar) tetapi ada pula indukan yang sangat sensitif apabila sedang mengeram, biasanya indukan Love Bird yang sensitif selalu masuk kedalam gelodok apabila merasa terganggu baik itu oleh predator, maupun kita sebagai pemilik. Lama kelamaan jika hal ini terus terjadi, indukan Love Bird enggan untuk mengerami telurnya. Adapula indukan Love Bird yang enggan mengerami telunya karena lingkungan tempat ia mengeram tidak nyaman, aman, dan tentram. Hal ini perlu diperhatikan agar menempatkan kandang penangkaran di tempat yang sepi / tidak terlalu sering di lalui oleh manusia ataupun hewan pemangsa.

Kelembaban yang kurang atau berlebih. 

Idealnya Tingkat kelembaban harus dijaga berkisar 70% – 80%, dengan deviasi +/- 5%.



Kondisi kesehatan LoveBird  yang menurun.

Bisa jadi sperma jantan tidak sampai pada ovarium betina Love Bird pada saat dikawini jantanya dikarenakan kondisi fisik jantan sedang kurang fit ataupun sebaliknya. Biasanya kondisi burung yang sedang mabung pun sedikit banyak mempengaruhi pada persentase keberhasilan telur menetas. Maka dari itu jangan paksakan burung Love Bird yang sedang mabung atau sedang kurang fit untuk di tangkarkan, sebaiknya dirawat dahulu sampai kondisi fisik & mentalnya prima.

Gangguan Hewan 

Ganguan dari luar misalnya suara yang terlalu berisik atau bisa juga gangguan predator juga hewan penganggu seperti cicak, , tikus, kucing dan lain-lain.

Indukan yang belum dewasa

Indukan Love Bird belum sepenuhnya matang atau mencapai umur ideal untuk indukan.
Umur Ideal Love Bird di tangkarkan sebaiknya setelah berusia 10-12 bulan, akan tetapi sering pula di dapati usia Love Bird 7-8 bulan yang telah siap dan berhasil di tangkarkan, semua itu tergantung pula pada bibit-bebet-bobot burung Love Bird dan karakter burung masing-masing.

Bentuk Glodok  

Lovebird yang tidak sesuai atau kurang ideal.
Misalnya terlalu sempit, bahan glodok yang mudah rapuh, dan lain-lain.
Untuk standar glodok sendiri disarankan menggunakan bahan Glodok yang terbuat dari kayu Jati atau kayu keras dan kokoh sejenis, agar Glodok aman dan nyaman dihuni oleh sepasang Indukan Love Bird yang ditangkarkan.

Salah satu atau kedua indukan yang Infertil (mandul)

Mandul juga dialami juga oleh love bird, jika keadaan ini terjadi, maka selamanya love bird tidak akan bisa menetaskan telornya.

Bakteri.

Telur Love Bird yang baru dikeluarkan oleh indukan betina temperatur / suhunya berada diatas suhu lingkungan sekitarnya. Perlahan, suhu telur tersebut akan mendingin sehingga menyamai suhu lingkungan sekitarnya. pada saat proses pendinginan ini terjadi, telur akan berkontraksi. dan menyebabkan telur mengalami tekanan serta pori-pori kulit telur menjadi lebih besar pada beberapa bagian, akibatnya bakteri yang berada disekitar telur tersebut memiliki kesempatan untuk masuk ke membran telur.

Pakan Untuk Meningkatkan Birahi Love Bird

Jenis Pakan Lovebird Yang Bagus Biar Cepat Birahi - Lovebird atau sering juga disebut burung cinta, merupakan burung yang berasal dari Afrika dan salah satu anggota burung paruh bengkok dari keluarga Psittacidae. Awal mulanya, Lovebird dibudidayakan oleh negara-negara di Eropa dan atas keuletan bangsa Eropa lah bisa muncul farian atau jenis-jenis baru yang tidak ada dihabitat aslinya.






Adapun di Indonesia, burung Lovebird ini sudah banyak yang berhasil membudidayakannya,terutama di pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Penangkarannya terus meluas hingga ke berbagai kota dan daerah. Merawat burung sejenis lovebird itu gampang-gampang susah tetapi dengan ketelatenan merawatnya termasuk memperhatikan apa yang dimakan ini akan membantu lovebird tetap sehat dan Lovebird yang ditangkarkan akan berproduksi dengan baik dan menghasilkan keturunan yang berkualitas. Berikut adalah pakan love bird untuk meningkatkan birahi.

Berikut makanan yang baik dikonsumsi untuk lovebird:

Asinan

Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung lovebird membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.

Extra Fooding

Biji bunga Matahari, biji Fumayin, biji Kedelai, biji Kacang Merah dan biji Kacang Hijau sangat digemari oleh burung ini untuk melengkapi kebutuhan vitamin, protein dan menaikkan suhu tubuh serta meningkatkan sistem metabolisme didalam tubuhnya. 

Sayuran

Burung Lovebird sangat menyukai sayuran dan buah segar seperti: Apel, Pir, Anggur, Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.

Jagung Muda

Makanan jagung untuk Lovebird. hal ini mengingat cairan dalam jagung akan mengering setelah 
sehari berada dilingkungan yang panas, dan cairan ini sangat dibutuhkan ketika induk lovebird menyuapi anak-anaknya.

Telur Rebus

Apakah Telur baik untuk lovebird? Telur ( rebus ) adalah sumber satu-satunya tepat sehat protein hewani. Ini baik untuk perkembangan dan pemulihan kesehatan untuk lovebird mabung. 

Kangkung

Kangkung makanan terbaik untuk lovebird. Jika Anda membaca beberapa profil penangkar lovebird, 
biasanya akan terlihat bagaimana mereka selalu menggunakan kangkung sebagai extra fooding
bagi pasangan induk lovebird yang ada di kandang penangkaran.
Kangkung merupakan sayuran penuh gizi. Bahkan dibandingkan dengan beberapa jenis sayuran
lain, kandungan nutrisi pada kangkung terbilang lengkap. Dengan komposisi gizi yang nyaris sempurna, kangkung mampu meningkatkan birahi lovebird, baik buat lovebird yang sedang diternak. Tetapi birahi yang dihasilkannya terkendali, tidak sampai over birahi (OB), ini cocok untuk lovebird yang akan dikawinkan, kankung memiliki sifat sejuk dan akan terus dibawanya sampai ke meridian usus dan lambungnya.

Beberapa makanan yang harus dihindari

Makanan yang mengandung gula, makanan tinggi lemak, makanan asin, coklat, kopi atau teh,
makanan cepat saji, makanan berminyak, cola, alkohol, susu dan ice cream. Yang harus benar-benar dilihat adalah air yang fresh harus di cek dan di ganti setiap hari.

Setelah pasangan love bird birahi diharapkan agar secepatnya menghasilkan telor yang menetaskan anakan. 

Tips Agar Love Bird Tidak Lepas Dari Sangkar

adakalanya kita kurang hati-hati ketika kita sedang melakukan perawatan terhadap lovebird sehingga menyebabkan burung tersebut lepas dari sangkar. Bila lovebird sudah jinak, keluar dari sangkar bukanlah masalah serius. Tetapi bila lovebird belum jinak maka akan menjadi musibah. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lovebird lepas dari sangkar, antara lain:

Faktor cantelan, gantungan, dan kerangka atau jeruji sangkar

Biasanya dapat menyebabkan sangkar jatuh dan akhirnya burung menjadi terlepas. Cara pencegahannya antara lain:
  • Perhatikan cantelan pada sangkar, baik mur dan bautnya pastikan sudah terpasang kencang.
  • Selalu periksa setiap hari kalau mur baut kendor, karena bisa saja tertiup angin dan menyebabkan sangkar bergoyang goyang dan jatuh
  • Perhatikan juga paku tempat cantolan. Bila menancap pada kayu pastikan tidak keropos sehingga mudah lepas. Dan paku masih bagus tidak aus atau terlalu berkarat.
  • Untuk sangkar berbentuk kotak apabila mur dan baut kendor akan lebih mudah terlihat dari posisi sangkar yang sedikit atau banyak memutar. Sedangkan pada sangkar melingkar biasanya lebih susah namun, dengan pengecekan setiap hari akan terlihat kekendoran mur dan bautnya.
  • Seringkali sangkar jatuh ketika kita angkat untuk dipindahkan. Apabila kita menggunakan tangan langsung kita dapat mengira-ngira posisi yang pas saat mengangkat sangkar. Sedangkan bila kita menggunakan alat bantu, perhatikan beban sangkar dan kekuatan alat tersebut untuk menahan sangkar. Sebaiknya dilakukan uji coba dahulu dengan ketinggian yang secukupnya.
  • Ketika menggantung sangkar seringkali sangkar jatuh karena tertiup angin atau terkena goncangan yang tak sengaja. Maka sebaiknya periksa juga cantelan kandang yang menumpang di ujung cantelan. Baik penempatan posisi dan kekuatan cantelan.
  • Kerangka sangkar pada burung lovebird kadang seringkali dipatuk-patuk sehingga sangkar yang tidak terbuat dari besi sebaiknya selalu dicek setiap hari.

Faktor pintu sangkar

  • Pada saat mengganti air minum ataupun makanan pada burung, pintu sangkar yang tidak dapat menutup otomatis dapat menyebabkan burung lepas. Pencegahannya yaitu dengan membuatkan engsel atau membuat pintu selicin mungkin dapat menutup sendiri. Dapat pula ditambahkan kancingan agar pintu tidak mudah dibuka burung. Dapat pula ditambahkan beban pada pintu sehingga pintu dapat melorot sendiri (pintu geser naik turun) sehingga dapat menutup sendiri.
  • Pintu relatif lebar seringkali menyebabkan burung dapat melarikan diri di sela sela tangan dengan pintu pada saat kita mengganti makanan atau air minum. Pencegahannya adalah dengan memindahkan burung terlebih dahulu sebelum mengganti makanan seperti pada saat mandi sehingga dipindahkan kedalam karamba. Atau bila cara memindahkan burung tidak dapat dilakukan maka kita dapat mengganti makanan dan minuman dengan membawa sangkar ke ruangan yang tertutup, sehingga apabila misalkan burung lepas dapat kita tangkap kembali.

Faktor dasar sangkar

Dasar sangkar yang berbahan seng atau papan dapat melorot sewaktu di pindahkan ataupun sengaja digeser oleh burung. Hal ini dapat memberikan kesempatan burung meloloskan diri, maka pencegahannya adalah dengan memberikan pengunci atau kancing agar tidak dapat melorot atau membuka sendiri.

Faktor Kerodong

Kadang kerodong tersangkut pada pintu sangkar, hal ini dapat menyebabkan burung terlepas. Hal ini sebaiknya pada saat pengangkatan kerodong, kita memperhatikan bagian pintu sangkar sudah terkunci atau kita tahan dengan tangan.

Faktor Kesalahan Manusia

Beberapa kesalahan yang sering diperbuat oleh manusia diantaranya:
  • Meletakkan sangkar disembarang tempat. Perilaku sembarangan dapat mengundang bahaya misalkan adanya predator seperti kucing ataupun serangan binatang pengganggu seperti semut.
  • Menggantung dan menurunkan sangkar hanya dengan satu tangan, sebaiknya lakukan dengan dua tangan
  • Membawa burung dengan motor dan hanya dipegang bagian cantelannya. Sebaiknya bawa dengan diikat pada motor atau pada badan sehingga mirip rangsel.
  • Salah posisi memegang burung, pelajari dulu cara memegang burung dengan meletakan kepala di sela-sela jari sehingga burung tidak mudah terlepas tapi juga tidak tercekik. 
Kesemua kesalahan tersebut dapat kita hindari dengan sikap kehati-hatian dan kecermatan agar burung kesayangan tidak terbang hilang entah kemana.

Cara Merawat Love Bird Agar Terus Produktif Bertelor

Lovebird tak hanya dikenal sebagai burung lomba dan burung masteran saja. Kini makin banyak kicau mania yang tertarik untuk menangkarkannya. Namun, entah karena terlalu bersemangat atau faktor lain, tidak sedikit penangkar lovebird yang terlalu memaksakan burugnya untuk terus berproduksi. Padahal jika induk lovebird terlalu diforsir agar terus berproduksi, hal itu justru bisa menjadi bumerang yang menghambat usaha penangkaran di kemudian hari. Karena itu, kita perlu sekali menjaga kualitas induk lovebird agar terus produktif bertelor.

Untuk menjaga agar induk love bird tetap berada dalam kondisi prima dan terus berproduksi dengan hasil memuaskan, kita tidak harus memaksanya untuk terus-menerus berkembangbiak. Secara berkala, berikan waktu istirahat kepada induk lovebird selama satu bulan atau 3 – 4 minggu setelah dua kali berproduksi.
Periode peneluran pada unggas, termasuk lovebird, disebut clutch. Setiap clucth, seekor lovebird betina dapat bertelur 5-6 butir. Ada yang lebih dari kisaran itu, namun ada juga yang di bawahnya, tergantung kualitas genetik dan kualitas pakan dan perawatan lainnya. Pemberian multivitamin misalnya, mampu  meningkatkan jumlah telur pada lovebird betina yang selama ini produksinya rendah.

Jika peternak tidak melakukan proses penyapihan, atau istilahnya penen anakan, maka jarak antara clutch yang satu dan clutch berikutnya disebut sebagai periode produksi. Jadi, setelah menghasilkan telur, mengerami, kemudian telur menetas, hingga induk merawat anaknya sampai mandiri, itu disebut satu periode produksi.

Panduan Perawatan Produksi Love Bird

Untuk mengetahui lama waktu dalam setiap bagian produksi, silakan lihat tabel berikut ini:

AKTIVITASWAKTU
Induk kawin hingga bertelur1 minggu
Induk mengerami telur3 minggu
Induk merawat anakan hingga mandiri5 minggu
TOTAL WAKTU PER PERIODE PRODUKSI9 MINGGU

Sekitar 1-2 minggu setelah anaknya mandiri, induk jantan dan betina akan kembali kawin guna memasuki periode produksi berikutnya. Jadi, dalam kondisi normal, induk lovebird akan berproduksi setiap 10-11 minggu sekali. Jika dikurangi waktu mabung, maka dalam setahun induk lovebird sebenarnya hanya tiga kali berproduksi.

Saat ini banyak peternak yang menggunakan sistem panen, yang dilakukan ketika anakan berumur 5 – 7 hari, atau ada juga yang melakukannya pada umur 7 -10 hari. Biasanya, 1-2 minggu setelah panen, induk jantan akan mengawini betina hingga bertelur.

Dengan cara seperti ini, periode produksi memang bisa disingkat menjadi 6-7 minggu, terhitung sejak kawin hingga anakan dipanen.  Dalam setahun bisa berproduksi sebanyak  5-6 kali. Cara ini sering diterapkan sebagian peternak yang kewalahan menerima pesanan, bahkan ada yang harus indent.

Pada induk yang terlalu muda (dijodohkan sebelum umur 1 tahun), maupun pada indukan yang terlalu tua (sudah berumur lebih dari 4 tahun), sistem panen bisa membawa dampak negatif. Sebagaimana unggas lainnya, produksi telur lovebird mengikuti kurva hiperbola. Awalnya jumlah telur sedikit (pada masa awal dewasa kelamin) kemudian lama-lama meningkat dan mencapai puncak produksi pada umur 3-4 tahun. Setelah itu, induk mengalami penurunan jumlah telur secara bertahap.

Kalau dipaksa terus-menerus berproduksi menggunakan model panen / penyapihan, maka induk lovebird muda akan sulit mencapai puncak produksi. Artinya, jumlah telur yang mestinya 5-6 butir per clutch, bisa berkurang menjadi hanya 2-3 butir saja per periode peneluran. Bahkan pada burung yang sudah tua, penurunan produksi akan terjadi secara drastis.

Bukan hanya jumlah telur saja yang menurun, kualitas anakan pun berpotensi mengalami penurunan. Indukan trah juara sekalipun bakal menghasilkan anakan yang kualitasnya di bawah kedua tetuanya, jika terus-menerus dipaksa berproduksi, tanpa pernah diistirahatkan. Penyebab utamanya adalah karena organ reproduksi induk betina dalam kondisi belum pulih benar.

Jadi, sistem penyapihan boleh diterapkan pada induk lovebird dewasa? Boleh saja diterapkan pada induk lovebird umur 1-4 tahun, namun dengan memberikan jeda produksi. Jeda produksi dapat dilakukan setiap dua periode produksi, dengan lama jeda sekitar 3 minggu.

Dalam hal ini, begitu anakan lovebird dipanen, maka induk jantan dan betina ditempatkan dalam kandang terpisah, namun tetap berdampingan agar tak perlu mengulang proses penjodohannya. Bisa juga waktu jeda diterapkan berdasarkan hitungan tahun. Misalnya, setiap tahun diberi waktu istirahat produksi selama 2 bulan. Ini bisa dilakukan ketika  betina mabung. Begitu rampung mabung, induk betina tetap dikandangkan sendirian, dan baru dicampur lagi dua bulan pascamabung.

Pemberian jeda atau waktu istirahat berproduksi akan memberi kesempatan recovery pada organ reproduksi induk betina, sehingga burung tetap bisa menghasilkan anakan berkualitas sesuai dengan kualitas genetiknya dan pasangannya. Selain itu, induk jantan dan betina juga relatif bisa terhindar dari stres. Pada induk betina, stres ini kerap dimanifestasikan dalam bentuk enggan mengerami telur atau mengasuh anak-anaknya. Bahkan dalam kasus terparah, burung bisa mengalami kelumpuhan yang mengakibatkan kematian.
(Sumber om kicau)